Sistem Pembayaran Menggunakan Scan Wajah

Dengan semakin canggihnya teknologi, membuat masyarakat semakin mudah untuk memenuhi kebutuhannya.  Beberapa tahun belakangan salah satu teknologi yang sedang populer adalah sistem pembayaran menggunakan wajah (face recognition payment). 

Metode Ini  adalah sebuah inovasi dari teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan. Dengan FRP tentu perusahaan ingin orang-orang mudah dan gak pusing lagi kalau uangnya ketinggalan.

Sebelum pembahasan lebih lanjut kita coba cari tahu dulu apa itu face recognition payment, dan cocok gak dipake di Indonesia.

Sistem FRP di Luar Negri

Face recognition payment merupakan sistem biometric menggunakan scan wajah untuk melakukan transaksi pembayaran. Di luar negri sendiri sitem pembayaran ini sudah banyak yang pakai.

Salah satunya China (Tiongkok). Di sana sistem ini sudah dilakukan di beberapa tempat seperti supermarket dan toserba. Sebelum menggunakannya, kita harus mendaftar terlebih dahulu dengan menggunakan wajah mereka lalu mengupload nya ke beberapa aplikasi seperti WeChat Pay dan Alipay.

Baca juga: 15 Aplikasi Keuangan Terbaik di Android

Setelah daftar baru mereka bisa melakukan transaksi pembayaran hanya dengan hitungan detik dengan memperlihatkan wajah mereka di kamera.

Selain China, sistem pembayaran dengan deteksi wajah juga sudah dilakukan di negara Rusia, mereka nyebutnya face pay. Rusia mau menggunakan sistem ini untuk pembayaran tiket kereta. Sistem ini juga berguna untuk meminimalisir antrian panjang di stasiun kereta. 

Sistem FRP di Indonesia

Lalu, bagaimana sistem ini di Indonesia?. Untuk di Indonesaia sendiri, sistem ini sudah di uji coba oleh Bank Indonesia (BI). teknologi ini menjadi sebuah inovasi baru di Indonesia, karena jika lupa membawa uang dan tanpa gadget atau handphone pun kita masih bisa bertransaksi dengan melakukan pemindaian wajah. 

Sistem ini nantinya akan mendeteksi wajah yang terhubung dengan QRIS. Lalu pemindai wajah ini masuk dan dihubungkan ke e-money milik kita. Uji coba ini pertama kali di lakukan oleh Bank Indonesia di beberapa pesantren yang ada di Indonesia. 

Selanjutnya mungkin bisa saja bakal dilanjutkan di tempat perbelanjaan atau tempat-tempat umum seperti bioskop, stasiun, dan bandara. Jadi, cara ini sangat cocok bagi kita yang pelupa membawa uang, atau bagi yang ingin kemudahan dalam bertransaksi.

Kelebihan FRP  

Tadi udah dijelasin, kalau sistem ini memudahkan kita untuk melakukan transaksi pembayaran. Ini adalah sebuah inovasi bidang teknologi di Indonesia yang  menjadi suatu kelebihan dari metode ini tanpa perlu repot-repot lagi untuk membawa gadget jika kita menggunakan QRIS.

Metode ini diharapkan cepat terealisasi di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia kebanyakan ingin sesuatu yang simpel dan praktis. Teknologi FRP mungkin bisa dijadikan jawaban untuk masalah dan keinginan masyarakat ini.

Kekurangan FRP

Sistem FRP memang sangat inovatif. Namun, disisi lain dengan majunya teknologi juga dibarengi dengan beberapa kekurangan. Misalkan yang terjadi di aplikasi Alipay dan WeChat Pay.

Mesin dari aplikasi tersebut dikatakan bisa mengenali wajah yang memakai masker sewaktu dilakukan pemindaian. Padahal ketika melakukan pendaftaran, para penggunanya tentu akan melepas masker terlebih dahulu.

Selain itu masalah keamanan data yang dikhawatirkan bocor di sistem ini juga menjadi tanda tanya besar. Apakah sistem FRP ini benar-benar aman atau dapat disusupi hacker dan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Jadi bagaimana menurutmu, apakah kalian berpikiran kalau masyarakat masih belum siap dengan teknologi mutakhir ini, atau bahkan sistem ini sudah cocok diterapkan di Indonesia.

Posting Komentar untuk "Sistem Pembayaran Menggunakan Scan Wajah"