Fenomena Startup di Indonesia

Indonesia menjadi tempat yang ramah bagi bisnis startup. Ini dikarenakan Indonesia masuk lima besar dengan jumlah startup terbanyak di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir ini saja banyak bisnis startup yang bermunculan. Makanya banyak orang di Indonesia yang berlomba-lomba untuk bersaing dan berkarier di bidang startup ini.

Dengan Indonesia yang sudah maju teknologinya dan ditambah jumlah penduduk yang banyak membuat bisnis startup ini menjadi suatu bisnis yang sangat menjanjikan.

Ini terbukti dengan jumlah startup yang sudah menjamur di negri ini. Lalu sebenarnya startup itu apa dan bagaimana kelangsungannya di Indonesia. ?

Arti Startup

Startup merupakan suatu bisnis atau perusahaan yang masih muda, atau bisnis yang baru merintis dan masuk dalam fase pertumbuhan. Atau sederhananya bisnis startup itu perusahaan yang baru merintis menggunakan teknologi.

Di Indonesia sendiri bisnis startup ini sudah menjadi bisnis yang cukup menggiurkan. Para Startup raksasa di Indonesia seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia sudah menjadi role model bagi kelangsungan startup yang baru eksis.

Cara Startup Memiliki Modal

Untuk menjalankan bisnis startupnya, tentu mereka membutuhkan suntikan modal. Lalu bagaimana mereka bisa mendapatkannya,..?

1. Owner

Startup ini memiliki modal dari pemiliknya. Selain itu bisa juga dari teman atau keluarga founder yang mau berinvestasi di startup ini.

2. Investor

Setelah itu modal diukumpulkan berasal dari investor atau kumpulan investor yang memiliki dana untuk menyuntikkannya di bisnis startup

3. IPO

Startup juga bisa mendapatkan dana dari IPO (initial Public Offering). Ini bisa terjadi kalau startup sudah menjadi perusahaan publik dan melantai di bursa saham. Di Indonesia sendiri Gojek dan Tokopedia (GOTO), serta Bukalapak adalah startup yang sudah melantai di bursa efek.

Level Startup

Startup itu sendiri memiliki level tingkat yang dibedakan berdasarkan nilai valuasinya. Startup terbagi menjadi 6 level, yaitu

1. Cockroach (Kecoa)

Cockroach adalah level paling bawah dibidang startup. Level ini berisikan perusahaan yang baru memulai usahanya. Tetapi walaupun begitu mereka dianggap seperti kecoa yang mampu bertahan hidup tinggi. Karena mereka akan getol untuk menjalankan startupnya dimulai dengan pencarian investor.

2. Ponies

Level Selanjutnya adalah ponies, yang diibaratkan sebagai kuda poni. Level ini dihitung perusahaan yang memiliki nilai valuasi $ 10 juta. Di level ini biasanya perusahaan mengembangkan bisnis nya dan terus berupaya mencari investor baru untuk pendanaan.

3. Centaurs

Centaurs dilambangkan sebagai makhluk mitologi Yunani berbentuk manusia berbadan Kuda. Di level ini nilai valuasinya dihitung mulai dari  $ 100 juta. Level ini dianggap sustainable, yang membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya di startup tersebut.

4. Unicorn

Setelah centaurs naik lagi ke level unicorn. Level ini nilai valuasinya dihitung mulai dari $ 1 milliar. Di Indonesia sendiri startup yang sudah masuk level ini adalah Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

5. Decacorn

Setelah unicorn ada decacorn dengan nilai valuasi mencapai $ 10 milliar. Grab adalah salah satu perusahaan yang nilai valuasinya sudah mencapai fase ini.

6. Hectocorn

Dan dilevel paling atas ada hectocorn. Level ini adalah level tertinggi di startup. Dengan nilai valuasi mencapai $ 100 milliar. startup raksasa macam Facebook, Google, Apple dan Microsoft adalah startup yang termasuk bagian dari level ini.

Bidang Usaha Startup di Indonesia

Di Indonesia jenis startup bisa dikelompokkan kedalam beberapa bidang, diantaranya:

1. Pendidikan

Bidang startup ini difokuskan dibidang pendidikan. Ini bertujuan untuk mendapatkan atau memberikan pelajaran di luar sekolah. Startup seperti Ruangguru, dan Zenius termasuk didalamnya

2. Transportasi

Startup ini untuk mempermudah masyarakat dalam mencari tumpangan. Mereka bisa dari rumah dan hanya bermodalkan aplikasi mereka sudah bisa memesan orderan. Contohnya seperti Gojek, Grab, dan Maxim.

3. Marketplace

Disini startup memudahkan pembeli untuk berbelanja. Dengan startup ini kita bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah. Apalagi kalau kita memesan barang dari luar kota. Contoh startup marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak termasuk didalamnya.

4. Game

Di Indonesia ternyata juga ada startup dibidang game. Diantaranya ada Agate Studio, Toge Productiion, dan Own Games yang telah memproduksi game tahu bulat.

5. Kesehatan

Dibidang kesehatan ini mempermudah pengguna yang memiliki keluhan kesehatan, dan juga untuk konsultasi secara online. Contohnya di Halodoc, Alodokter, dan Alomedika.

6. Investasi

Startup dibidang ini dikhususkan bagi pengguna yang ingin berinvestasi dengan mudah dan gampang. Di startup ini biasanya mereka menjelaskan rincian untuk berinvestasi secara detail agar dapat dipahami. Contohnya seperti Bibit, Ajaib, dan Pluang.

Nah, bagi kalian yang ingin merintis bisnis startup, segera tentukan bidangnya, agar kalian dapat mengidentifikasi dan menjangkau market. Dengan begitu kalian akan dapat bertahan lama dalam bisnis startup ini.

Posting Komentar untuk "Fenomena Startup di Indonesia"